Jumat, 14 Oktober 2011

BUDIDAYA TANAMAN JAMBU BIJI


PEDOMAN BUDIDAYA TANAMAN  JAMBU BIJI
BPPM PT.ARARA ABADI SINAR MAS FORESTRY

I.Bambaran umum
1.      survey lokasi
2.      pengukuran lahan dan pemetaan
3.      penebasan gulma
4.      penebangan pohon
5.      pembersihan areal tanam
6.      pengajira 5x5 m
7.      gali lubang tanam 60x60 cm
8.      pemberian pupuk dasar
Ø  dolomite 1kg
Ø  rotkphosphat 1kg
Ø  NPK 100gr
Ø  Fukan 3kg
9.      Pengangkutan bibit keelokasi
10.  Penanaman bibit ke areal tanam
11.  Pembuatan naungan sementara
12.  Penyiraman pertama
13.  Pembersihan gulma manual
14.  Pembersihan gulma kimiawi
15.  Pembumbunan tanaman
16.  Pemupukan organik
17.  Pemupukan an organik
18.  Pemberantasan H dan P
19.  Pemangkasan buah
20.  Pembungkusan buah
21.  Panen buah
22.  Seleksi buah
23.  Packing buah
24.  Pengangkutan buah.



II. Aplikasi lapangan
1.      Survey lokasi
Survey lokasi dilakukan untuk mengetahui:

·         Jenis tanah
·         Kondisi lahan
·         Kondisi jalan dan transfotasi
·         Sumber air
·         Ketersediaan tenaga
·         Statis,tanah,dsb.
2.      Pengukuran lahan dan pemetaan.
·         Untuk mengetahui luas lahan.
·         Untuk mengetahui topografi lahan.
·         Untuk menentukan posisi jalan dan jenis tanaman yang mau di tanam.
·         Untuk mempermudah program kerja serta kontrol lapangn.
3.      Penebasan gulma.
Dilakukan apabila keadaan lahan semak atau masih hutan.
·         Gulma atau kayu diameter 10 cm kebawah ditebas dengan merata.
·         Tinggi tebasan ditanah tidak lebih 20 cm
·         Gulma atau kayu yang ditebas langsung dicincang secara merata.
4.      Penebangan pohon
·         Penebangan pohon dilakukan apabila calon lahan masih hutan.
·         Pohon dengan ddiameter 10 cm keatas ditebang merata.
·         Tinggi tebangan dari tanah tidak lebih dari 50 cm.
·         Kayu yang ditebang langsung dicincang secara merata.
5.      Pembersihan areal tanam, meliputi:
a.       Apabila dilakukan secara manual,dilakukan pembuatan jalur sesuai dengan jarak tanam yang diinginkan.
b.      Kayu tebangan dicincang kemidiian di tumpuk rapi dipinggir jalur.
c.       Lebar jalur 2-3 meter tergantung jumlah kayu cincangan.
d.      Panjang jalur disesuaikan dengan jalan yang ada antara 100-200 m.
6.      Pengajiran
·         Siapkan patok ajir kompas dan tali.
·         Buat kepala ajir arah utara dan selatan.
·         Buat ukuran 5x5 msesuai lahan yang ada.
·         Patok dipasang tegak lurus sesui dengan ukuran.

7.      Gali lobang tanam
a.       Lubang tanam dibuat dengan ukuran 60x60 cm.
b.      Tanah digalih sedalam 30 cm dibuang kesisi kiri, dan 30 cm kesisi kanan lobong.
c.       Bekas galian dibiarkan antara 1-2 minggu dibuang kesisi kiri 30 cm,dan 30 cm kesisi kanan lobang.
8.      Pemberian pupuk dasar
a.       Taburkan dolomit sebanyak 0,5kg masing-masing di sebelah kiri dan kanan tanah galian
b.      Taburkan roposfat sebanyak 0,5kg masing-masing ddisebelah kiri dan kanan galian.
c.       Taburkan NPK sebanyak 50gr masing-masing disebelah kiirri dan kanan galian.
d.      Taburkan pupuk kandang 1,2 kg masing-masing disebelahh kiri dan kanan galian.
e.       Campur dengan tanah galian secara merata.
f.       Tanah yang sudah dicanpur baru dimasukkan kelobang sekalian dilakukan pembalikan.
9.      Pengangkutan bibit
a.       Sebelum bibit diangkut dilakukan penyiraman.
b.      Bibit yang diangkat dalam keadaan sehat dan tidak berdaun muda.
c.       Pengangkutan bibit dilakukan pagi dan sore.
d.      Bibit harus disimpan di tempat yang terliindung dari matahari.
10.  Penanaman bibit
a.       Sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim hujan.
b.      Bibit dikeluarkan dari polybag tidak pecah tanahnya.
c.       Buat lobang baru seukura polybag lalu ditimbun dan dipadatkan.
d.      Penanaman dilakukan pagi dan sore hari.
e.       Penanamn tegak lurus dan mengukuti ajir.
11.  Pembuatan naungan sementara
a.       Bibit yang baru ditanam sebaiknya dibuat naungan sementara
b.      Naungan kaki 4 tinggi antara 1-1,5 m,atap alang-alang,daun kelapa dan daun sawit.
c.       Naungan dibuang apabila tanaman sudah bisa tahan dengan sinar matahari langsung.
12.  Penyiraman tanaman
a.       Apabila musim kemarau tanaman harus disiram.
b.      Penyiraman dilakukan berkala pagi daan sore antar 3-5 liiter/hr/phn.


13.  Pembersihan gulma secara manual
a.       Pembersihan gulma di lakukan 1-2 bulan.
b.      Rumput liar dicabut sampai bersih dengan menggunakan tangan/cangkul.
c.       Bisa juga menggunakan parang/sabit dengan dibabat sampai bersih.

14.  Pembersihan gulma secara kimiawi
a.       Apabila gulma berdaun sempit/keras biasanya memakai rondap,primoap dengan dosis 150 cc/kep
b.      Apabila gilmanya lebar dan lunak biasanya memakai aly,lindomin,metaffuron, gramokson dll.
c.       Herbisida dicampur dengan air didalam ember dan diaduk secara merata lalu dimasukkan kedalam kep.
d.      Penyemprotan dilakukan pada saat cuaca terang dan tidak terkena air hujan.
15.  Pembumbunan tanaman
a.       Dilakukan antara 3-4 bulan sekali
b.      Rumput disekitar tanaman dibersihkan lalu tanahnya dibumbunkan pakai cangkul sesuai dengan tajuk.
c.       Tinggi bumbunan antara 20-30 m serta pembalikan tanah.
16.  Pemupukan organik
a.       Biasanya dilakukan 4-6 bln sekali
b.      Pupuk organik harus yang sudah kering/dipermentasikan selama 2-3 bln
c.       Dosis/batang antara 5-10 kg dilakukan pada waktu musim kering
d.      Pupuk ditebarkan secara merata mengikati tajuk tanaman.
17.  Pemupukan anorganik
a.       Pemupukan ini biasanya dilakukan pada musim hujan
b.      Penggalian tanah melingkar dibawah tajuk daun sedalam 20 cm dengan 0,5-1 kg
c.       Pupuk ditabur secara merata kemudian dilakukan penutupan dengan tanah.
18.  Pemberantasan H dan H
a.       Biasanya dilakukan setelah adanya tanda serangan dan tindakan pencegahan dengan menggunakan insektisida dengan 1 bln sekali
b.      Serangan    hama    diberantas        denganmemakai insektisida, decis, kuraton, sefin, matador, pervekton,dengan dosis yang dianjurkan.
c.       Serangan penyakit diberantas dengan fungisida,ditan M 45,antrakol ,bco M dan bazoka dengan dosis 2 gr/1 liter air.
d.      Pestisida dicampur dalam ember secara merata lalu masukkan ke dalam keb lalu semprotkan ke tanaman.
19.  Pemangkasan taanaman
a.       Terbagi 2 bagian yaitu :
·         Pangkas bentuk
·         Pangkas produksi
b.      Pangkas bentuk biasanya dilakukan pada umur umur 3-12 bln setelah tanam
c.       Cabang primer dan sekunder dari pohon sehingga akan membentuk tanaman ideal
d.      Pemangkasan produksi dilakukan apabila tanaman sudah menjelang  produksi/sesudah produksi
e.       Pilih cabang-cabang yang berpotensi akan mengeluarkan putik serta membuang                   cabang tunas air dan cabang-cabang kering , kerdil, menggantung, serta mengurangi daun yang terlalu lebat.
f.       Cabang-cabang yang menjalang tinggi di toping sehingga memudahkan perawatan dan pembungkusan buah.

20.  Pembungkusan buah
a.       Siapkan alat pembungkus (kantong plastik putih),koran,tangga.
b.      Pembungkusan dilakukan apabila buah jambu sebesar ibu jari kaki.
c.       Lakukan pemilihan buah yang lonjong dan besar
d.      Pembungkusan dengan koran kemudian dilapisi dengan plastik yang sudah diberi lobang dengan menggunting 2 cm di 3 tempat.
21.  Panen buah
a.       Siapkan peralatan seperti:gunting,keranjang,tangga
b.      Cek satu persatu buah yang sudah menjalang masak atau buah yang siap dipanen
c.       Potong tangkai buah dimasukkan kedalam keranjang lalu dibawa ke gudang sortasi
d.      Lakukan pengeluaran buah didalam plastik lalu dibersihkan
22.  Seleksi buah
a.       Siapkan keranjang,koran dan timbangan
b.      Pisahkan buah busuk, kecil atau terlalu masak
c.       Seleksi buah berdasarkan buah standar A, sedang B, dan kecil C.
23.  Pecking buah
a.       Siapkan alat pecking sterokorm dan plastik wrapping
b.      Jumlah dan berat buah disesuaikan dengan permintaan konsumen
c.       Pengepakan buah sebaiknya dilakukan diruang yang bersih
24.  Pengiriman buah
a.       Siapkan keranjang dan kendaraan pengangkut buah
b.      Susun buah dalam keranjang sesuai dengan ukuran buah agar tidak rusak
c.       Kerranjang buah harus dilapisi bahan yang lembut sehingga tidak lecet dalam perjalanan.

Catatan:Langkah-langkah kerja diatas diambil dari pengalaman kerja dan sistem perawatan yang di kerjakan di BPPM PT ARARA ABADI.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut